Sunday, July 22, 2012

Chao Phraya Trip

Chao Phraya is the main river in Thailand and Bangkok. The main attractions of this river are the Grand Palace, important temples and even the biggest hospital in Thailand, Siriraj Hospital located on the both riverbank. Ah ya, Phraya means 'noble". 

Having dinner on the cruise along Chao Phraya river is one of the most favorite tourist package. When I knew that the farewell party was held here, I was so happy. 

me on the Chao Phraya river trip in the evening
We left our hotel, which is located in the heart of Bangkok in the afternoon headed to Riverside Hotel. I didn't know the price, because I was just a guest. But I heard it is expensive.

Unfortunately, we could not have dinner on the upper deck, because of the light rain. So we had to have dinner in the restaurant. After dinner the rain stopped, so we went upstairs to see the Chao Phraya at night. The landscape was amazing. The Grand Palace and the temples bathed in glamorous of the golden  lights. Unfortunately again, the tour guide explained the buildings and everything in Thai!!! So we complained to the committee that arranged out trip, why they did not provide an English tour guide, because we were international group. What a pity!

Because of unsatisfactory, my friends and I who were still in Bangkok after the program ended,  made our own trip to Chao Phraya river, at daytime. I'll tell about it later on my next post.  

Chao Phraya river at daytime. I was using public transportation boat. Sungai Chao Phraya  di siang hari. Di sini saya menggunakan kapal penumpang umum. 

Sungai Chao Phraya adalah salah satu sungai utama di Thailand dan Bangkok. Atraksi utama di sungai ini adalah bahwa lokasi Grand Palace atau Istana Raja, kuil-kuil penting kerajaan dan beberapa bangunan penting lainnya terletak di tepi sungai ini, termasuk rumah sakit terbesar di Thailand, Siriraj Hospital, di mana raja Thailand dirawat. 

Makan malam di atas kapal yang melintasi sungai menjadi salah satu paket wisata yang dijual. Ketika pesta perpisahan acara kami dilaksanakan di atas kapal tentu saja saya gembira. Sore hari kami berangkat dari hotel kami, yang terletak di tengah kota Bangkok menuju RiverSide Hotel. 

Kalau ditanya berapa biayanya, saya tidak tahu. Soalnya undangan sih, he he he. Tinggal datang, duduk dan menikmati pemandangan saja. Semua sudah diatur oleh panitia. Denger-denger sih harganya mahal.

Sayangnya ketika kami mau ke atas, hujan rintik-rintik turun, sehingga tidak bisa makan malam di dek kapal, tetapi di ruang restoran. Setelah makan malam, untunglah hujan berkurang dan berhenti, sehingga kami bisa naik ke dek atas untuk menikmati sungai Chao Phraya di malam hari. Istana dan kuil-kuil sangat cemerlang di malam hari bermandikan cahaya lampu keemasan. Sayangnya, pemandu acara menjelaskan gedung-gedung dan penting yang ada di kanan dan kiri sungai Chao Phraya dalam bahasa Thailand. Tentu saja kami protes pada panitia. Ini kan acara internasional, kenapa tidak menyediakan pemandu berbahasa Inggris. 

Karena tidak puas, beberapa hari kemudian saya dan beberapa teman yang masih tinggal di Bangkok selepas acara, pergi lagi ke sungai Chao Phraya. Kali ini di siang hari. Postingannya nyusul yaaah.  

Note :
Tertarik ikutan bisnis online, penghasilan 4-7 juta sebulan dan ikutan keluar negeri gratis ??? Gampang caranya. Add saja akun FB saya yang ada di sebelah kanan atau kiri artikel ini.  

Kalau sudah jadi friend saya di FB, nanti saya undang ke pertemuan bisnis kami. Tenang, kalau cuma hadir di pertemuan bisnis, gak perlu bayar. Pertemuannya juga online, lewat Facebook. Jadi gak perlu keluar rumah, kalau lagi di luar rumah, gak perlu batalin janji. Kan bisa lewat handphone. Asyik, kan. Yuk, gabung yuk.


Saturday, July 21, 2012

Wat Arun


Wat Arun is short name of Wat Arunratchawararam Ratchaworamahawihan. In English is Temple of Dawn. 

One of an exquisite temple located on the bank of the Chao Phraya River is Wat Arun. This temple is perfect with its exquisite and outstanding stupas. The temple has no color, just the color of stone, gray. 

Built and renovated over various reigns, the main stupa towers 70 metres and it’s the tallest in the world. This royal monastery was formerly known as Wat Chaeng and was within the palace compound during King Taksin’s reign (Thonburi Period).

Wat Arun at night. Unfortunately, my pocket camera could not  capture  this temple well.  Wat Arun pada malam hari. Sayangnya, kamera pocket saya tidak mampu menangkap gambar di malam hari.


Wat Arun is the temple of King Rama II who was devoted to its renovation. It is believed that he himself had sculptured the face of the principal Buddha image of this temple. With the world ‘arun’ or ‘dawn’ conveying the sense of light for life, people usually pray for prosperity at this resplendent monastery.

I have never gone into inside this temple. Just passed several times, at night when our company had farewell party on Chao Phraya River. It's a pity that my pocket camera could not capture the beauty of Wat Arun well. And the next times, my small group used public boat and passed this temple at daytime. But the impression was the same: georgeous!!

Opening hours: 07.30 – 17.30
Admission : 50 Baht
www.watarun.org

Wat Arun at daytime. Wat Arun siang hari.

Wat Arun atau Kuil Subuh adalah nama singkatan dari Wat Arunratchawararam Ratchaworamahawihan. 

Kuil ini merupakan salah satu kuil luar biasa yang terdapat di  tepi sungai Chao Phraya. Kuil ini sempurna dengan stupa-stupanya yang luar biasa dan terkenal. Kuil ini tidak dicat, jadi memeiliki warna asli batu yaitu abu-abu. 

Wat Arun dibangun dan direnovasi oleh beberapa pemerintahan. Tinggi menara stupa utamanya mencapai 70 tahun dan merupakan yang tertinggi di seluruh dunia.   

Biara kerajaan ini dulu dikenal sebagai Wat Chaeng dan berada di dalam kompleks istana selama pemerintahan raja Thaksin (periode Thonburi).

Wat Arun adalah kuil Raja Rama II yang mengabdikan untuk merenovasinya. Sebagian orang meyakini kalau beliau sendirilah yang memahat wajah Buddha dalam kuil ini. ‘arun’ berarti ‘dawn’ atau subuh, membawa pesan adana sense cahaya kehidupan. Orang-orang yang datang ke kuil ini biasanya berdoa untuk kemakmuran.

Saya belum pernah masuk ke dalam kuil ini. Tapi sudah beberapa kali melewatinya. Yang pertama pada malam hari, ketika perusahaan mengadakan acara perpisahan di atas kapal yang melintasi sungai Chao Phraya di malam hari. Sayangnya kamera saya hanya kamera pocket jadi tidak bisa menangkap dengan baik keindahan Wat Arun di malam hari. 

Yang berikutnya pada siang hari ketika saya dan beberapa teman-teman menggunakan kapal penumpang umum melintasi kuil ini pada siang hari. Tapi kesan yang saya punya tetap sama : Luar Biasa! 

Jam Buka: 07.30 – 17.30
Biaya Masuk : 50 Baht (1 USD = 33-35 Baht = Rp 10.000)
www.watarun.org

Note :
Tertarik ikutan bisnis online, penghasilan 4-7 juta sebulan dan ikutan keluar negeri gratis ??? Gampang caranya. Add saja akun FB saya yang ada di sebelah kanan atau kiri artikel ini.  

Kalau sudah jadi friend saya di FB, nanti saya undang ke pertemuan bisnis kami. Tenang, kalau cuma hadir di pertemuan bisnis, gak perlu bayar. Pertemuannya juga online, lewat Facebook. Jadi gak perlu keluar rumah, kalau lagi di luar rumah, gak perlu batalin janji. Kan bisa lewat handphone. Asyik, kan. Yuk, gabung yuk.


Thursday, July 19, 2012

Wat Chanasongkram


Wat Chanasongkram Ratchaworamahawihan located just across boisterous Khao San Road, this temple exudes peace and proud heritage.

In the past, this temple was known as Wat Tong Pu, however, King Rama I renamed it “Chanasongkram” in honour of his younger brother, vice king Boworn Mahasura Singhanat, who stopped here on his way back from his victory in 3 great wars.

In Thai, chana means victory and songkram means war. Due to the temples; auspicious name, people pray for a trouble free life and successful career here when they pay homeage in the ordination hall.

I’ve never been in this temple. Even, I’ve never been in Khao San Road, although this street is worldwide famous. Even though I was 3 times in Bangkok. First, I didn’t have time to visit this place. Second, the company provided the accommodation during my stay in Bangkok or I stayed in my friend’s apartment. 

Opening hours: 08.30 – 15.30
Wat Chanasongkram

Wat Chanasongkram Ratchaworamahawihan

Kuil ini terletak di Jalan Khao San yang terkenal dan riuh karena Khao San adalah tempat menginap turis dengan harga yang cukup terjangkau. Meski demikian, kuil ini cukup tenang dan merupakan warisan budaya sejarah Thailand yang membanggakan. 

Dulu, kuil ini disebut dengan Wat Tong Pu. Raja Rama I member nama baru yaitu “Chanasongkram” untuk menghormati adiknya, wakil raja Boworn Mahasura Singhanat, yang berhenti di kuil ini dalam perjalanan pulangnya dari 3 perang besar dan memenangkan perang tersebut. 

Dalam bahasa Thai, chana berarti ‘kemenangan’ dan songkram berarti ‚perang‘. Karena itulah, banyak orang datang ke sini dan berdoa agar hidup mereka bebas dari kesulitan hidup dan sukses dalam karir.

Saya belum pernah ke kuil ini, bahkan belum pernah ke jalan Khao San, meski sudah 3 kali ke Thailand. Pertama, gak sempat, kedua, nginapnya di hotel yang sudah disediakan oleh kantor atau di apartemennya teman. Padahal Khao San cukup dekat dari tempat saya berjalan-jalan keliling kuil yang lain dan Khao San itu wilayah wajib turis. Kalau di Jakarta sama dengan jalan Jaksa, kalau di Bali sama dengan Kuta. 

Jam buka : 08.30 – 15.30

Note :
Tertarik ikutan bisnis online, penghasilan 4-7 juta sebulan dan ikutan keluar negeri gratis ??? Gampang caranya. Add saja akun FB saya yang ada di sebelah kanan atau kiri artikel ini.  

Kalau sudah jadi friend saya di FB, nanti saya undang ke pertemuan bisnis kami. Tenang, kalau cuma hadir di pertemuan bisnis, gak perlu bayar. Pertemuannya juga online, lewat Facebook. Jadi gak perlu keluar rumah, kalau lagi di luar rumah, gak perlu batalin janji. Kan bisa lewat handphone. Asyik, kan. Yuk, gabung yuk.


Wat Pho


Wat Pho is a short name of  Wat Phrachetuphon Wimonmangkhalaram Ratchaworamahawihan 

This imposing temple houses Bangkok’s longest Reclining Buddha, which stretches for 46 metres and has stunning pearl-inlaid feet. 
Other interesting architectures in the compound are the 99 stupas, the stupas of the four reigns of the Chakri Dynasty, and the contorted hermit statues. 

Because pho is the name of a big shady tree which is believed to be a holy tree, people may respect to the Buddha image in this temple in search of undisturbed happiness.

I visited this temple on weekdays and it was very crowded, so I could not imagine if you visit it on weekend. Please be careful with the pickpockets here. Usually they are in group. The Thai authorities said, that the gang was not Thais. 

Opening hours : 08.00 – 18.00
Admission : 50 Baht. (1 USD = 33 – 35 Baht)
www.watpho.com 

The reclining Buddha statue. As I remembered, I have some pictures I was in the front of the statue here, but I lost. Perhaps my friends still have it.  Patung Budha berbaring. Sayang foto saya di sini masih ada di tempat teman saya.


Wat Pho adalah nama singkatan. Wat artinya kuil. Pho adalah nama pohon yang disucikan. Nama panjang kuil ini adalah Wat Phrachetuphon Wimonmangkhalaram Ratchaworamahawihan. Huah, blebek, blebek, namanya panjang amat ciyyy.  



Kuil Wat Pho merupakan kuil dengan patung Buddha sedang berbaring yang paling panjang di Bangkok. Panjangnya 46 meter dan di kakinya terdapat mutiara. 


The prayer and the visitor give the charity here. There are many bowls to  feed up, so be careful with your money! The money here is not the real money, you change your baht with the special coins.


Kompleks kuil ini juga memiliki 99 stupa yang berasal dari dinasti Chakri dan patung pertapa yang paras mukanya berbeda-beda. 

Pho adalah nama pohon besar sehingga dapat menjadi tempat bernaung sehingga dianggap pohon suci. Orang yang datang menghormati Buddha di kuil ini untuk mencari kebahagiaan. 

Waktu saya ke sini adalah hari kerja, dan tempatnya sudah penuh. Jadi kalau hari biasa mungkin sesak kali ya. Oh ya, hati-hati ya, karena banyak copet di sini. Gak di mana, gak dimana, ada aja orang yang memanfaatkan keramaian. Pencopet biasanya berkelompok. Pihak keamanan sih bilang, geng pencopet ini bukan orang Thailand, he he he. 

Jam buka : 08.00 – 18.00
Tiket Masuk : 50 Baht. (1 USD = 33 – 35 Baht = Rp 10.000)
www.watpho.com 

Note :
Tertarik ikutan bisnis online, penghasilan 4-7 juta sebulan dan ikutan keluar negeri gratis ??? Gampang caranya. Add saja akun FB saya yang ada di sebelah kanan atau kiri artikel ini.  

Kalau sudah jadi friend saya di FB, nanti saya undang ke pertemuan bisnis kami. Tenang, kalau cuma hadir di pertemuan bisnis, gak perlu bayar. Pertemuannya juga online, lewat Facebook. Jadi gak perlu keluar rumah, kalau lagi di luar rumah, gak perlu batalin janji. Kan bisa lewat handphone. Asyik, kan. Yuk, gabung yuk.

Wednesday, July 18, 2012

Wat Saket

Wat means Temple. Wat Saket Ratchaworamahawihan or Wat Saket is located on Chakkrapadibongse Road. 


Built in the Ayutthaya Period, the temple was renovated in the reign of King Rama I. This monastery hosts the splendid Golden Mount where relics of the Buddha are enshrined. Around 78 metres high, this landmark is surmounted by a golden pagoda.


If you pray for security and prosper in life, visit sacred compound.


Opening hours: 08.30 - 17.30.
Admission to the top of the Golden Mount : 10 Baht (1 USD = 33 Baht)
www.watsrakesa.com





Wat artinya kuil atau candi. Wat Saket Ratchaworamahawihan atau disingkat Wat Saket terletak di Jalan Chakkrapadibongse Road. 


Kuil ini dibangun pada Periode Ayutthaya, direnovasi atas perintah Raja Rama I. Biara ini memiliki Golden Mount (Gunung Emas) yang luar biasa dimana barang-barang peninggalan Budha diabadikan. Tinggi kuil ini sekitar 78 meter,  bangunan ini melindungi sebuah  pagoda emas. 


Jika anda ingin berdoa untuk keamanan dan kemakmuran dalam kehidupan, kunjungilah kompleks bangunan suci ini. 


Jam buka : 08.30 - 17.30.
Biaya masuk hingga ke puncak Golden Mount : 10 Baht (1 USD = 33 Baht)
www.watsrakesa.com

Note :
I've never been here before. I got this information from the Bangkok Tourism Division www.bangkoktourist.com 


Saya belum pernah ke sini. Saya mendapat informasi ini dari Bangkok Tourism Division www.bangkoktourist.com 



Tertarik ikutan bisnis online dan keluar negeri gratis ??? Gampang caranya. Add saja akun FB saya yang ada di sebelah kanan atau kiri artikel ini.  

Kalau sudah jadi friend saya di FB, nanti saya undang ke pertemuan bisnis kami. Tenang, kalau cuma hadir di pertemuan bisnis, gak perlu bayar. Pertemuannya juga online, lewat Facebook. Jadi gak perlu keluar rumah, kalau lagi di luar rumah, gak perlu batalin janji. Kan bisa lewat handphone. Asyik, kan. Yuk, gabung yuk. Non Oriflame member only.

Kecapi Thailand

Kecapi (Sandoricum koetjape) adalah salah satu buah favorit saya yang makin lama makin hilang dari peredaran. Rasanya asam manis, seringan sih kebanyakan asamnya daripada manisnya. Warnanya kuning sebesar bola tenis. 

Di Thailand, terutama Thailand selatan, buah kecapi banyak dijual di pasar dan warung. Saya juga menjumpai banyak pohon kecapi ketika masuk ke desa-desa di selatan Thailand, Juni dan Juli 2010.

Jelas saya senang sekali menemukan pohon kecapi, karena di masa kecil ada beberapa pohon kecapi tumbuh di dekat rumah. Dan sekarang di sekitar daerah tempat tinggal saya, sudah tidak ada lagi pohon kecapi. 

Kecapi dalam bahasa Thailand disebut dengan krathon (กระท้อน, [kratʰɔ́ːn]) atau sathon (สะท้อน);atau  ma tong (มะต้อง), ma tuen (มะตื๋น)di utara Thailand. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut santol atau sour apple alias apel asem. 

Kecapi Thailand ternyata besar sekali, lebih besar  dari genggaman saya. Bandingkan dengan kecapi Indonesia yang pas banget dengan genggaman tangan saya. Rasa kecapi Thailand juga manis dengan sedikit asam, berbeda dengan kecapi Indonesia yang lebih banyak asamnya daripada manisnya.

Di dekat rumah (duluuu, sebelum banyak pohon ditebangin untuk dijadikan pemukiman), banyak pohon kecapi tumbuh. Buahnya sebesar bola kasti atau tenis. Makannya kalau gak dibanting, digencet dengan pintu. Itulah sejatinya kenang-kenangan makan kecapi. :D

Nah, waktu di Thailand selatan, saya mau gencet itu kecapi, tapi kecapinya kegedean. Daun pintunya sampe gak muat. Kalau kelamaan dan berkali-kali nanti ketauan petugas hotel, malah bisa disemprot, dianggap merusak properti hotel. Berkali-kali banting kecapi di lantai kamar, gak pecah-pecah juga. Walah, nanti malah dituduh melakukan kekerasan, lagi, he he he. 

Akhirnya setelah pindah hotel dan pindah kota, akhirnya saya belah kecapi tersebut pakai pisau (minjem sama orang hotel). Akhirnya bisa kemakan juga deh tuh kecapi. Rasanya manis banget. 

Pas lihat pohon kecapi dengan buah segede-gede bagong kayak gini bergantungan, saya cuma khawatir, kalau jatuh ketiban pala orang, bagaimana pertanggung jawabannya ya? Apalagi banyak pohon kecapi itu letaknya di sekitar rumah penduduk, bukan di kebon. 

Kecapi dalam genggaman tangan saya, gede banget kan? Santol fruit in my  palm.

Kecapi (Sandoricum koetjape) is one of my favorite fruit. This fruit is disappeared day by day from the market. Many of Kecapi trees were chopped down regarding of changing of the land for dwelling.  

Kecapi is sour and sweet, no wonder many Western call it "sour apple", though they call it actually "santol". It is yellow and as big as a tennis ball.  

In Thailand, especially in southern  Thailand, many  kecapi are available in the market when it is their time. I saw many kecapi trees there, when I visited some villages in southern Thailand in June and July 2010.  

Of course, I am so happy to see those trees. When I was kid, there were some kecapi trees not so far from my house. Now, in my region there is no kecapi tree anymore.  

Kecapi in Thai is called  krathon (กระท้อน, [kratʰɔ́ːn]) or sathon (สะท้อน); or  ma tong (มะต้อง), ma tuen (มะตื๋น) in northern  Thailand.  

Kecapi of Thailand is much bigger than kecapi of Indonesia. I can't hold it in my palm and the taste is sweeter than Indonesian's. I like Kecapi of Thailand and miss much of vanishing of Kecapi Indonesia. 



Long long time ago, close from my house here in Jakarta, there were some kecapi trees. Now the garden changes into dwellings. The fruits were as big as a tennis ball. If we wanted to it, we threw the fruit into the ground until it broke or, we put kecapi  between the door and we pressed until it broke. That;s actually my memory when I ate kecapi. 

When I was in southern Thailand, I would like to do the same thing. But that kecapi was too big for the door. :D If the hotel officer knew what I was doing, perhaps they would fine me for  damaging something. I tried to throw into the ground of the room, but it was still strong. 

I brought that kecapi to another town, hotel and province, still in southern Thailand. Finally I could eat that kecapi after borrowing a knife from hotel kitchen. OMG. But it worth, that kecapi was so sweet.  

In southern Thailand many kecapi trees are located surrounding of the houses. I was just wondered, how if the fruits fall down and hit someone's head. Is there any insurance for that? Ha ha ha. 


Temples of Blessing Miracles

Bangkok has everything you would imagine an exotic Asian destination to be. Bangkok deserves to be called "City of Angels" (Krung Thep in Thai). Because it is nothing short of a paradise on Earth. 

Blessed with beautiful culture and arts, this riverside capital has traditional attractions that definitely can take your breath away.

Check out the remarkable attractions in the "must visit" series, all proudly recommended by Bangkok Metropolitan Administration :
1. Temples of the Kings
2. Museums of Bangkok
3. Irresistible Historical and Cultural Icons
4. Exploring the River of Kings
5. Bangkok Walking Streets
6. Fun for the Family
7. Thai Cultural Arts on Stage
8. Massage and Spa
9. A "Par-fect Time in Bangkok
10. Visiting Nine Sacred Places
Map of Temples of Blessing Miracles. Peta Candi-candi keajabin dan diberkahi (he he he, kaku banget yah  nerjemahinnya) 


Bangkok punya segala hal yang selama ini dibayangkan sebagai tujuan wisata di Asia yang eksotis. Bangkok pantas mendapatkan julukan "Kota Malaikat" atau Krung Thep. Karena merupakan surga di bumi.

Diberkahi budaya dan seni yang indah, ibu kota yang terletak di tepi sungai ini memiliki daya tari tradisional yang dapat mencengangkan anda.

Silahkan cek seri atraksi luar biasa "wajib dikunjungi" yang direkomendasikan oleh Pemda Bangkok :
1. Kuil Para Raja
2. Museum-museum di Bangkok
3. Ikon atau artefak Sejarah dan Budaya yang luar biasa
4. Keliling Sungai Raja (Chao Phraya)
5. Jalanan Kota Bangkok
6. Bersenang-senang dengan Keluarga
7. Pementasan Budaya dan Seni Thai
8. Massage dan Spa
9. "Par-fect Time" di Bangkok (catatan : saya belum tau maksud dari Par di sini. Par bisa berarti istilah dalam golf, atau ada maksud lain.
10. Mengunjungi Sembilan Tempat Suci.



Note : 
I went 3 times to Bangkok and Thailand, but I have not visited many places. Because I went to Thailand mostly to work. 

Saya sudah beberapa kali ke Bangkok, tapi belum mengunjungi semua tempat-tempat di atas karena waktu. Soalnya ke Bangkok urusan pekerjaan.  


Tertarik ikutan bisnis online, penghasilan 4-7 juta sebulan dan ikutan keluar negeri gratis ??? Gampang caranya. Add saja akun FB saya yang ada di sebelah kanan atau kiri artikel ini.  

Kalau sudah jadi friend saya di FB, nanti saya undang ke pertemuan bisnis kami. Tenang, kalau cuma hadir di pertemuan bisnis, gak perlu bayar. Pertemuannya juga online, lewat Facebook. Jadi gak perlu keluar rumah, kalau lagi di luar rumah, gak perlu batalin janji. Kan bisa lewat handphone. Asyik, kan. Yuk, gabung yuk.